Kemudian di galaksi IC 3639 yang merupakan 170 juta tahun cahaya. Kedua memancarkan tingkat intens radiasi dan diklasifikasikan sebagai galaksi aktif.
Para ilmuwan sekarang percaya bahwa kebanyakan galaksi besar mungkin memiliki lubang hitam supermasif di inti mereka, tapi banyak yang tersembunyi dari pandangan.
Dalam lubang hitam gravitasi begitu kuat sehingga mampu menangkap cahaya dan mendistorsi ruang dan waktu. Lubang trsebut dapat dideteksi dari emisi radiasi terakhir dari benda yang jatuh ke dalamnya.
Keduanya tertangkap teropong observasi NuSTAR milik NASA yang didesain dapat melihat secara x-ray. Data dari NuSTAR kemudian dianalisa oleh peneliti asal Inggris dari Universitas NDurham dan Southampton.
"Lubang-lubang hitam ini relatif dekat dengan Bima Sakti, tetapi mereka masih bersembuyi dari kita hingga sekarang," ujar Ady Annuar, seorang astronom dari Pusat Astronomi Extragalactic Universitas Durham.
Dia mengatakan, keduanya seperti monster yang bersembunyi di bawah tempat tidur.
"Penemuan mereka ini tentu memancing pertanyaan bahwa ada berapa lubang hitam besar yang masih hilang bahkan dekat dengan galaksi kita," ungkapnya.
Lubang hitam pertama ditemukan di galaksi NGC 1448, jaraknya "hanya" 38 juta tahun cahaya dari galaksi kita sendiri, Bima Sakti.
sumber: suara.com